AKU MARAH PADA TUHAN
Tepat satu hari menjelang Ramadhan kita bertemu. Saling bercanda, saling bercengkrama, melepas kerinduan antara kita. Tak pernah terlintas di benakku bahwa saat itu akan menjadi pertemuan kita yang terakhir. Pertemuan yang berujung tangis, berkepanjangan.
Aku benci pada hidup yang terus berjalan
Aku menyalahkan takdir yang telah memisahkan kita, dan
Aku marah pada Tuhan yang telah merenggut engkau dariku untuk selamanya.
Berminggu ini, aku terlarut dalam tangis. Berminggu ini aku hanya bisa mengenangmu dalam angan. Berminggu ini aku marah pada Tuhan. Berminggu ini aku menyalahkan takdir dan membenci kehidupan.
Aku tau, tak seharusnya aku membenci kehidupan. Aku juga tau, tak pantas aku menyalahkan takdir. dan aku juga mengerti, aku tak boleh marah pada Tuhan.
Tapi,…
Aku terlalu takut untuk menerima kenyataan
Aku terlalu lemah bila harus menghadapinya sendirian, dan
Aku terlalu egois untuk menyalahkan diriku sendiri atas apa yang telah terjadi
Karena itu aku membenci kehidupan. karena itu aku menyalahkan takdir. dan karena itu juga aku marah pada Tuhan. Aku membutuhkan sesuatu sebagai pelampiasan. Pelampiasan amarah yang terpendam. Pelampiasaan kekecewaan yang mendalam. Pelampiasan rasa yang kini telah hancur bersama kepergianmu.
Aku berpuasa dalam kemarahan. Aku berdo’a dengan kata-kata umpatan. Hingga kau datang membayang, kedalam mimpiku tadi malam.
Aku tersadar dalam tangis. Aku tersungkur dalam sujud. Aku hanya mampu berbisik…
MAAFKAN AKU, TUHAN………………
Tuhan Maha Pengampun..
ya, Tuhan memang maha pengampun π
turut berduka cita yang mendalam…
sedih sangat manusiawi tapi terus larut dalam kesedihan itu tidak baik nak….
ayo bangkitlah… semangat….
semangat π
harus…
^_^
ini cerita atau nyata. akalau benar terjadi, turut berduka cita ya..sedih dan senang datangnya memang silih berganti..
seperti roda ya mbak, terus berputar π
LARA (TAK) SELAMANYA
Aku teringat untaian kata dari ayahanda..
dengarlah hai kawanku, Dara jelita..
“Boleh kau cinta pada apa saja di dunia
tapi pasti kan ada saat berpisah darinya.
Boleh saja kau ingin hidupmu seperti apa
tapi pasti ada batas jelas berupa ajal yang menjelma.
Kau ingin kuat, Dia berikan kau masalah tuk kau hadapi.
Kau ingin cinta, ia adakan orang disekeliling yang kesepian.
Sejalan kaumencintai, sejalan pula kau dicintai.
Dibalik semua rahasia jiwa dan semeta
sungguh tuhan Maha Kasih, Maha Cinta”
Pun aku merasa terjatuh saat kepergian kasihku yang kucinta.
tapi kusadari bahwa ia pun ingin aku melangkah lebih jauh lagi, lebih baik lagi..
Kini kusadari lara ada, lara tak selamanya. masih ada asa dalam dada
π Salam 2PAI
terima kasih buat ayahanda atas untaian kata yang begitu bermakna π
sabarrr…. dan semangatttttt lho π
harus sabar ya kak π
spt biasa mau nanya dulu, ini nyata apa fiksi ?
pertanyaan yg sama ya π
sabar mbk:) Tadik sudah tertulis manusia hanya bisa mengikuti saja π
suratan ya kak π
Sebelumnya saya turut berduka.
Saya pun juga sama Sweety. Pernah mengalaminya hal sama sepertimu. Dulu saat saya berusia 9 tahun, saya ditinggalkan ibu saya untuk selama-lamanya. Saya bersedih tapi cuma sesaat. Mungkin dulu saya masih kecil. Karena sudah terbisa, saya sudah melupakan dan mengunci kesedihan saya. Yang saya pikirkan sekarang bukanlah kenangan yang ditinggalkannya, tetapi tujuannya. Arm Ibu saya menginginkan saya sukses, menjaga adik saya satu satunya, tidak lagi menyusahkan orang lain dan itu semua saya jadikan tujuan hidup saya. Saya amat marah dan menyalahkan diri saya sendiri saat saya tidak bisa mewujudkannya.
Mungkin ocehan saya diatas bisa membantumu.
Kebanyakan orang sering mengatakan;
“Lupakan itu sudah takdir”
“Jangan terus bersedih karenannya masa depanmu masih panjang”
“Itu sudah ketentuan yang di atas”
dan bla bla bla.
Kalau pesan saya agak berbeda sedikit. Saya berharap bisa mengobati kesedihanmu.
“Kamu hanya berpisah sementara dengannya. dan kamu akan bertemu lagi di akhirat nanti, yang kamu butuhkan hanyalah bersabar menunggu saatmu nanti”
“Jiwanya telah tiada tapi, impian masih ada. dan itu ada pada dirimu”
“Jika kamu ingin menangis, menangislah karena itu jauh lebih baik. dan janganlah kau menyesalinya karena itu akan membuat dia menangis di alam sana”.
^_^ Semangat Sweety pandanglah hari yang cerah.
baca comment Tra malah bikin saya pengen nangis π¦
kata” Tra keren banget π
Aduh, jangan nangis saya bingung mau ngapain nanti. saya gak pandai menghibur. #tepuk jidat
^_^ hehe. lagi lagi saya di puji. makasih. #sambil elus elus rambut
dari tadi nepukin jidat terus, lama” jidat Tra bisa rata tuh
haha, emangnya tangan saya buldozer. :mrpink
miriplah, sedikit hehe peace
Tangan saya terlalu mungil, lebih mirif dengan garpu. gkgk Cheas.
wow, enak di pake makan baso tuh Tra hehehehe
*peace
marahnya pake move on gak..?
hehe pisss
pake gak ya,,,
kasih tau gak yaa, hehe
Semangat…..Allah Maha Pengasih dan Penyayang
terima kasih π
saya tidak menemukan kategori fiksi dalam tulisan ini….
hemmmmmm π
bleh tanya?
ya β
ini fiksi atau non???
jawab, pertanyaan senada dengan ini diatas belum ada yang dijawab… hmmmm
kasih tau ga yaaaa…. π
jawab dong….